SURYA.co.id | JOMBANG - Qoiron Sandy Tyas (20), pemuda asal Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Jombang, korban pengeroyokan tiga satpam ponpes setempat yang juga tetangga sendiri, ternyata pemain sepakbola profesional.
Meski sekarang tidak sedang berkompetisi akibat dibekukannya PSSI oleh Kemenpora, Sandy sampai saat ini masih tercacat sebagai pemain di Persis Solo, sebuah klub Divisi Utama PSSI.
Rahmat Sugianto, kakak Qoiron Sandy, menjelaskan, sebelum memperkuat Persis Solo adiknya menjadi pemain di Persik Kediri U-21.
“Saat ini vakum karena tidak ada kompetisi. Sudah berada di Jombang sejak empat bulan ini,” katanya, Minggu (29/11/2015).
Karena vakumnya kompetisi itu, Sandy jadi lebih banyak menganggur di rumah.
“Saya juga tidak tahu kenapa Sandy dituduh mengonsumsi narkoba oleh beberapa tetangga. Padahal dia anak baik-baik. Tidak mungkinlah pemain sepak bola profesional akan berani melakukan itu,” lanjutnya.
Saat keributan terjadi, Rahmat mengaku sedang di rumah bersama Sandy.
Meski sekarang tidak sedang berkompetisi akibat dibekukannya PSSI oleh Kemenpora, Sandy sampai saat ini masih tercacat sebagai pemain di Persis Solo, sebuah klub Divisi Utama PSSI.
Rahmat Sugianto, kakak Qoiron Sandy, menjelaskan, sebelum memperkuat Persis Solo adiknya menjadi pemain di Persik Kediri U-21.
“Saat ini vakum karena tidak ada kompetisi. Sudah berada di Jombang sejak empat bulan ini,” katanya, Minggu (29/11/2015).
Karena vakumnya kompetisi itu, Sandy jadi lebih banyak menganggur di rumah.
“Saya juga tidak tahu kenapa Sandy dituduh mengonsumsi narkoba oleh beberapa tetangga. Padahal dia anak baik-baik. Tidak mungkinlah pemain sepak bola profesional akan berani melakukan itu,” lanjutnya.
Saat keributan terjadi, Rahmat mengaku sedang di rumah bersama Sandy.
“Saat malam itu memang ada orang datang ke rumah. Mereka menuduh Sandy mengonsumsi narkoba, wajar kalau keluarga jadi emosi,” imbuhnya.
Kepastian Qoiron Sandy Tyas adalah pemain sepakbola, dibenarkan Heri Isranto, salah seorang pengurus klub Persis Solo.
Heri menyatakan, Qoiron masih jadi bagian skuad tim asal Kota Bengawan ini.
“Masih berstatus pemain Persis. Tapi saat ini tidak ada ikatan kontrak. Karena memang kompetisi belum bergulir,” katanya kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Bahkan, saat bertanding di Karanganyar belum lama ini, Qoiron juga memperkuat tim Persis Solo.
Peristiwa ini terjadi saat sekelompok pemuda menyerang tiga orang remaja di Dusun Gadingmangu, Kecamatan Perak, Jumat (27/11/2015) malam.
Akibatnya, ketiga remaja tersebut mengalami luka serius di kepala.
Massa juga merusak dua rumah dan sebuah bengkel motor milik warga setempat.
Ketiga korban, Qoiron Sandy Tyas (20), Alfian Ilyas (20) dan Reza Eliandani (19), warga setempat.
Untungnya, kemarahan massa yang diduga berasal dari salah satu pondok pesantren (ponpes) setempat, berhasil diredam polisi.
Ketiga korban dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan. Kasus ini kini dalam pengusutan polisi.