Monday, April 25, 2016

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia

FILOSOFI JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :
21 Dua Puluh Satu,
22 Dua Puluh Dua,...s/d
29 Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst; melainkan
Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur.

misteri aksara jawa
misteri aksara jawa

Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya;

Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.

SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).

Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh, Rongpuluh,
Telung Puluh, Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.
Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!
Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...
Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..

Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK

*yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang gak bs bahasa jawa jangan nangis....

Sunday, April 10, 2016

BOX Motor Vario VS Orang Tua

Cerita dari Gus Hasyim, Ponpes Seblak Kwaron Diwek Jombang
sumber : https://www.facebook.com/muhammad.hasyim.7545?fref=ts
Gus HAsyim
Gus HAsyim 

Siang itu saya sedang makan di sebuah warung yg lokasinya tidak jauh dari kampus. Kebetulan saya berada di jajaran meja paling belakang, mengingat siang itu pengunjung warung cukup padat karena memang tepat pada jam makan siang.
Di tengah-tengah saya menikmati hidangan khas padang tersebut, tampak di luar ada seorang bapak2 yg menghentikan motornya. Dari raut mukanya, terlihat usianya sekitar 50 tahunan. Tak lama kemudian, ia memarkir motornya tepat di belakang motor Honda Vario yg biasa saya naiki.
Sejenak kemudian, tampak bapak tersebut masuk warung dan terlihat beliau mengatakan sesuatu kepada pengunjung warung. Saya tidak tau pasti apa yg diucapkan bapak ini, tapi semua pengunjung warung mulai dari deretan meja paling depan terlihat selalu menjawab dengan menggelengkan kepala. Saya sungguh sangat heran dan penasaran; apa kira2 yg diucapkan bapak ini.
Dugaanku, bapak ini menawarkan entah dagangan atau penawaran jasa, sehingga para pengunjung memang tidak membutuhkan dan menggelengkan kepalanya.
Pada akhirnya, jatuhlah giliranku, ketika si bapak tersebut mendekatiku. Hatiku berdesir dan jantungku berdetak lebih keras (tapi tidak sampai seperti genderang mau perang smile emotikon ). Kemudian bapak itu bertanya; "Ngapunten, sepeda Vario di depan itu apa punya njenengan?". Saya jawab iya. Langsung beliau bertanya: " Ngoten niku box-nya yg kanan-kiri dan belakang, tumbase ten pundhi?". smile emotikon
Akhirnya, terjawab sudah, apa sesungguhnya yg membuat saya penasaran. Setelah mendapat jawaban dr saya, ternyata beliau tidak makan di warung itu, tp langsung pamit kemudian kembali lanjut dengan motornya.
Cerita ini bukan sekedar cerita tanpa makna, tp ada satu makna mendalam dan hikmah yg bisa qt petik dr bapak itu. Bahwa untuk mendapat informasi yg akurat perlu usaha yang gigih bahkan ia mengalami sesuatu yg "tidak enak" dr banyak orang. Bahkan bapak ini tidak merasa malu. Lha kalo hanya utk sekedar informasi seperti itu saja harus diperjuangkan, maka untuk mendapatkan ILMU yg manfaatnya utk akhirat dan dunia, tentu perjuangannya harus lebih gigih dan lebih keras. AYO SEMANGAT MENCARI ILMU DAN MENAMBAH WAWASAN !!!